PENGERTIAN DAN FUNGSI VENTILASI
PENGERTIAN VENTILASI
ventilasi udara adalah bagian dari rumah yang berfungsi sebagai
saluran udara dimana udara dapat mengalir dengan baik dari dan ke dalam rumah.
Dengan demikian, udara yang ada di dalam rumah akan tergantikan secara terus
menerus oleh udara dari luar melalui ventilasi tersebut. Hasilnya, udara di
dalam rumah akan tetap terasa sejuk dan segar.
Walaupun pemasangan pendingin udara atau AC telah banyak digunakan
sebagai upaya menjaga kesegaran udara di dalam rumah, hal itu tidak serta merta
menggantikan fungsi dari ventilasi karena udara yang dihasilkan bukanlah udara
yang bersifat alami. Bahkan, penggunaan AC seringkali dianggap kurang ramah
lingkungan dan cenderung kurang hemat energi sehingga penggunanya harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar tagihan listrik.
Prinsip dasar
dari pemasangan ventilasi rumah adalah bagaimana membuat udara mudah bergerak
dari dan ke dalam rumah. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah udara
mengalir dari tempat bertemperatur rendah (dingin) ke tempat bertemperatur
tinggi (panas). Dapat kita asumsikan bahwa kita memerlukan udara dingin di luar
rumah sehingga udara mengalir ke dalam rumah yang bertemperatur cukup tinggi
atau panas. Dalam hal ini, kita dapat memanfaatkan pepohonan atau taman di luar
rumah sebagai sumber mengalirnya udara. Dengan demikian, ventilasi udara yang
terpasang di rumah sebaiknya mengarah kepada pepohonan atau taman tersebut.
Atau dengan kata lain, jika kita telah membuat ventilasi rumah tapi kita belum
memiliki tanaman di sekitar rumah, kita dapat menanam beberapa tanaman di depan
rumah dimana ventilasi tersebut menghadap.
Untuk mendapatkan aliran udara yang cukup di dalam rumah, ventilasi
udara yang kita buat sebaiknya memiliki ukuran minimal 5% dari jumlah luas
lantai ruangan. Penempatan yang ideal untuk ventilasi tersebut adalah sekitar
80 – 100 cm dari langit-langit rumah. Untuk jendela rumah, jarak ideal antara
jendela dengan lantai adalah sekitar 80 cm, sedangkan jarak ideal dengan
langit-langit rumah kurang lebih 30 cm. Dengan memperhatikan aspek-aspek di
atas, sirkulasi udara akan tetap terjaga sehingga rumah akan tetap terasa
sejuk.
Adakalanya kita menghadapi situasi dimana
rumah kita berada di area yang panas dengan minimnya pepohonan di sekitar
rumah. Hal ini tentu membuat ventilasi di rumah kita tidak berfungsi dengan
baik terutama pada siang hari. Untuk menyiasatinya, kita mungkin memerlukan
exhaust fan sebagai alat untuk mengatur sirkulasi udara di dalam rumah. Alat
ini memerlukan listrik untuk menggerakkannya. Pilihan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu luas ruangan dimana alat ini akan dipasang. Misalnya, exhaust
fan dengan ukuran diameter 8 inci dapat digunakan untuk ruangan dengan luas 4
meter persegi. Untuk ruangan dengan luasnya dua kali lipat, kita dapat
menggunakan exhaust fan dengan ukuran 10 inci. Yang terpenting, kita harus
bijak dalam menggunakan alat ini agar kita dapat berhemat. Pada pagi dan sore
hari dimana udara di luar rumah terasa cukup sejuk, alat ini dapat dimatikan.
FUNGSI
VENTILASI
Itu karena jika dalam suatu bangunan sangat minim adanya ventilasi maka aliran udara dari dan ke luar rumah menjadi tidak lancar sehingga terjadi peningkatan kadar CO2 (karbondioksida) di dalam rumah dan kadar oksigen (O2) menurun. Sedangkan karbondioksida yang merupakan hasil respirasi/pernapasan ini apabila dalam konsentrasi tinggi bisa berbahaya bagi hewan dan manusia. Seseorang yang menghirup terlalu banyak CO2 akan kesulitan bernapas, hingga menyebabkan tak sadarkan diri.
2. Untuk menjaga agar rumah selalu tetap di dalam kelembaban yang optimum
Kurangnya lubang ventilasi di dalam suatu bangunan akan menyebabkan kelembaban di dalam ruangan meningkat karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Sehingga dengan adanya lubang ventilasi udara yang memadai akan memberikan manfaat di sisi pencahayaan apabila penempatannya tepat. Dengan adanya vahaya dari luar ruangan yang masuk ke dalam rumah melalui lubang ventilasi udara maka akan mengurangi kelembaban dalam suatu ruangan.
3. Untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit
Kurangnya lubang ventilasi udara di dalam rumah akan menyebabkan kelembaban udara dalam ruangan meningkat, sedangkan kondisi ruangan yang lembab akan memudahkan tumbuhnya jamur dan bakteri patogen yang bisa mempengaruhi kualitas kesehatan penghuni rumah.
MEKANISME
VENTILASI
Ventilasi adalah
proses penyediaan udara segar ke dalam dan
pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan
tertutup secara alamiah maupun mekanis.
Tersedianya udara segar dalam rumah atau
ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga
apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem
ventilasi yang baik dan over crowded maka
akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan
Fungsi utama ventilasi dan jendela
antara lain : Sebagai lubang masuk dan keluar angin sekaligus sebagai lubang
pertukaran udara atau lubang ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela
atau pintu); Sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar matahari).
Agar udara dalam ruangan segar
persyaratan teknis ventilasi dan jendela sebagai berikut :
- Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan dan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas lantai, dengan tinggi lubang ventilasi minimal 80 cm dari langit-langit.
- Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari lantai dan jarak dari langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.
- Udara yang masuk harud udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap pembakaran sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.
- Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara ini diusahakan tidak terhalang oleh barang-barang seperti almari, dinding, sekat-sekat, dan lain-lain.
- Kelembaban udara dijaga antara 40% s/d 70%.
Prinsip utama dari ventilasi adalah
menggerakan udara kotor dalam rumah atau di tempat kerja, kemidian
menggantikannya dengan udara bersih. Sistem ventilasi menjadi fasilitas penting
dalam upaya penyehatan udara pada suatu lingkungan kerja. Menurut ILO (1991),
ventilasi digunakan untuk memberikan kondisi dingin atau panas serta kelembaban
di tempat Kerja. Fungsi lain adalah untuk mengurangi konsentrasi debu dan
gas-gas yang dapat menyebabkan keracunan, kebakaran dan peledakan.
Secara umum kita mengenal beberapa
bentuk ventilasi :
Ventilasi alami (Natural
Ventilation): Merupakan suatu bentuk pertukaran
udara secara alamiah tanpa bantuan alat-alat mekanik seperti kipas. Ventilasi
alami masih dapat dimungkinkan membersihkan udara selama pada saat ventilasi
terbuka terjadi pergantian dengan udara yang segar dan bercampur dengan udara
yang kotor yang ada dalam ruangan.
Ventilasi pengeluaran setempat (Local Exhaust Ventilation): Jenis ventilasi ini dipakai dengan pertimbangan teknis, bahwa bahan pencemar berupa gas, debu dan vapours yang ada pada tempat kerja dalam konsentrasi tinggi tidak dapat dibuang atau diencerkan hanya dengan menggunakan ventilasi umum apalagi ventilasi alami, namun harus dengan ventilasi pengeluaran setempat yang diletakan tepat pada sumber pencemar. Bahan pencemar yang keluar dari proses kerja akan langsung di hisap oleh ventilasi, sebelum sampai pada tenaga kerja.